Siswa di Makassar Dapat Subsidi Kuota Internet 35 GB
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan Kota Makassar mulai merampungkan penginputan nomor ponsel seluruh siswa SD-SMP pada aplikasi data pokok pendidikan (dapodik). Kelengkapan data ini dilakukan untuk bisa mendapatkan subsidi kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar 35 GB tiap bulan. Baca : SDN Kompleks Sambung Jawa Bagikan Kuota Gratis ke Siswanya
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk melengkapi nomor ponsel siswa dalam aplikasi dapodik. Pengisian data di dapodik bisa dilakukan sebelum batas akhir 11 September 2020, mendatang.
Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui persis kapan subsidi kuota ini ditransfer. Masih menunggu petunjuk teknis (juknis). Jelasnya, subsidi kuota ini diberikan selama empat bulan mulai dari September hingga Desember 2020.
"Belum ada juknisnya (subsidi kuota internet), cuma kita disuruh masukkan ke dapodik nomor ponsel semua siswa, guru dan tenaga kependidikan. Sekolah sudah sementara menginput," kata Amelia, kemarin. Baca Juga : Dewan Minta Disdik Makassar Siapkan 10 Ribu Gawai untuk Siswa Kurang Mampu
Dia juga menekankan kepada seluruh sekolah agar memastikan nomor ponsel siswa yang diinput dalam dapodik benar-benar aktif. Jangan sampai keliru. Apalagi subsidi kuota internet ini diberikan untuk menunjang sistem pembelajaran online.
Sedangkan bagi siswa yang tidak memiliki nomor ponsel, pihaknya juga sudah melakukan langkah antisipasi. Rencananya siswa akan diberikan kartu perdana.
Hanya saja, untuk sementara tidak dilakukan pengisian nomor ponsel di dapodik siswa. Menurut dia, itu dilakukan untuk mendeteksi jumlah siswa yang tidak memiliki smartphone. "Kalau memang tidak ada dikosongkan saja dulu. Ada juga kita isi misalnya siswa SD waktu mendaftar pakai nomor orang tuanya, itu kita input. Mungkin dia mau lihat ada berapa jumlah siswa yang tidak punya nomor," paparnya.
Kepala SMPN 3 Makassar, Kaswadi menyampaikan penginputan nomor ponsel siswa sementara proses. Ada 1.190 siswa yang akan didata kembali. Termasuk memverifikasi kembali nomor ponsel siswa yang sebelumnya sudah terdata di dapodik. "Ada sebagian yanh nomor ponselnya sudah terdata di dapodik, tapi itu kita cek kembali apakah nomor itu masih aktif atau tidak," kata Kaswadi.
Kaswadi menyebutkan saat ini ada sekitar 90% nomor ponsel siswa yang sudah tervalidasi. Selebihnya ada siswa yang tidak punya nomor ponsel dan masih menggunakan smartphone milik orang tuanya selama belajar daring. "Kalau tidak punya nomor kita kasih dulu nomor baru. Nanti kita finalkan berapa siswa yang tidak punya nomor," ujarnya.
Selain siswa, guru, dosen dan mahasiswa juga akan diberikan subsidi kuota internet. Jumlahnya bervariasi yakni siswa 35 GB, guru 42 GB, dosen dan mahasiswa masing-masing 50 GB. Subsidi kuota itu diberikan tiap bulan mulai September-Desember. Baca Lagi : Alhamdulillah, TPP ASN Bulan Juli Dibayar Normal dan Tidak Dipotong Lagi
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk melengkapi nomor ponsel siswa dalam aplikasi dapodik. Pengisian data di dapodik bisa dilakukan sebelum batas akhir 11 September 2020, mendatang.
Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui persis kapan subsidi kuota ini ditransfer. Masih menunggu petunjuk teknis (juknis). Jelasnya, subsidi kuota ini diberikan selama empat bulan mulai dari September hingga Desember 2020.
"Belum ada juknisnya (subsidi kuota internet), cuma kita disuruh masukkan ke dapodik nomor ponsel semua siswa, guru dan tenaga kependidikan. Sekolah sudah sementara menginput," kata Amelia, kemarin. Baca Juga : Dewan Minta Disdik Makassar Siapkan 10 Ribu Gawai untuk Siswa Kurang Mampu
Dia juga menekankan kepada seluruh sekolah agar memastikan nomor ponsel siswa yang diinput dalam dapodik benar-benar aktif. Jangan sampai keliru. Apalagi subsidi kuota internet ini diberikan untuk menunjang sistem pembelajaran online.
Sedangkan bagi siswa yang tidak memiliki nomor ponsel, pihaknya juga sudah melakukan langkah antisipasi. Rencananya siswa akan diberikan kartu perdana.
Hanya saja, untuk sementara tidak dilakukan pengisian nomor ponsel di dapodik siswa. Menurut dia, itu dilakukan untuk mendeteksi jumlah siswa yang tidak memiliki smartphone. "Kalau memang tidak ada dikosongkan saja dulu. Ada juga kita isi misalnya siswa SD waktu mendaftar pakai nomor orang tuanya, itu kita input. Mungkin dia mau lihat ada berapa jumlah siswa yang tidak punya nomor," paparnya.
Kepala SMPN 3 Makassar, Kaswadi menyampaikan penginputan nomor ponsel siswa sementara proses. Ada 1.190 siswa yang akan didata kembali. Termasuk memverifikasi kembali nomor ponsel siswa yang sebelumnya sudah terdata di dapodik. "Ada sebagian yanh nomor ponselnya sudah terdata di dapodik, tapi itu kita cek kembali apakah nomor itu masih aktif atau tidak," kata Kaswadi.
Kaswadi menyebutkan saat ini ada sekitar 90% nomor ponsel siswa yang sudah tervalidasi. Selebihnya ada siswa yang tidak punya nomor ponsel dan masih menggunakan smartphone milik orang tuanya selama belajar daring. "Kalau tidak punya nomor kita kasih dulu nomor baru. Nanti kita finalkan berapa siswa yang tidak punya nomor," ujarnya.
Selain siswa, guru, dosen dan mahasiswa juga akan diberikan subsidi kuota internet. Jumlahnya bervariasi yakni siswa 35 GB, guru 42 GB, dosen dan mahasiswa masing-masing 50 GB. Subsidi kuota itu diberikan tiap bulan mulai September-Desember. Baca Lagi : Alhamdulillah, TPP ASN Bulan Juli Dibayar Normal dan Tidak Dipotong Lagi
(sri)