Kembangkan Pariwisata, Disbudpar Maros Latih Pengelola Desa Wisata

Senin, 06 September 2021 - 22:15 WIB
loading...
Kembangkan Pariwisata, Disbudpar Maros Latih Pengelola Desa Wisata
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari saat membuka pelatihan pengembangan desa wisata, di Hotel Grand Town Maros, Senin (6/9). Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros kembali mengadakan pelatihan pengembangan desa wisata, Senin (6/9). Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Town Maros.

Ada 40 orang yang ikut dalam pelatihan ini. Mereka merupakan perwakilan Pengelola Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Baca Juga: Suhartina bohari
"Sektor pariwisata, utamanya yang berbasis masyarakat, diyakini mampu membangkitkan perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi, sehingga saya menyambut baik pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini," ucapnya.

"Saya harap peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber dengan seksama, agar tujuan pelatihan dapat tercapai," sambung Suhartina .

Sementara itu, Bupati Maros, HAS Chaidir Syam yang juga menjadi salah satu narasumber menyampaikan, dari kondisi geografis, Maros kaya akan destinasi wisata. Ada air terjun, gunung, sungai dan goa yang indah. Juga dari kondisi latar belakang budayanya.

berharap, melalui pelatihan ini akan menghasilkan sumber daya manusia pariwisata yang berkapabilitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya dalam mengelola desa wisata.

Namun tantangan saat ini lanjut Bupati Maros adalah belum selesainya Covid-19. Pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan dan event untuk mencegah penyebaran Covid-19, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan.

“Oleh karena itu kita harus segera berbenah dan beradaptasi dengan menyelenggarakan pariwisata yang sesuai dengan kondisi saat ini dan tentukan memberikan kepastian keamanan dan kesehatan kepada wisatawan, berbagai upaya percepatan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan mengembangkan potensi lokal, salah satunya adalah pengembangan desa wisata,” jelas Chaidir .

Bupati menambahkan, dalam rangka percepatan pengembangan desa wisata dan recovery ekonomi, Pemerintah Kabupaten Maros telah menetapkan 25 desa wisata yang tersebar di 14 kecamatan. Terbanyak di Sulsel.

Baca juga:Jokowi Dijadwalkan ke Wajo Resmikan Bendungan Paselloreng dan Gilireng

Dengan telah ditetapkannya 25 desa wisata dan diadakannya pelatihan ini, diharapkan bisa meningkatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Bahkan satu desa wisata, yakni Rammang-rammang masuk 100 besar terbaik se-Indonesia versi Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang di selenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)